Perpanjangan dan Pembaruan Hak Guna Bangunan
Oleh Gary Nathannael / 18 Januari 2024

Memahami proses perpanjangan dan pembaruan hak guna bangunan sebagai salah satu hak atas tanah di Indonesia.
Poin Penting
HGB di atas (i) tanah negara, dan (ii) tanah HPL diberikan untuk waktu paling lama 30 tahun, dapat diperpanjang paling lama 20 tahun, dan dapat diperbarui untuk waktu paling lama 30 tahun.
HGB di atas tanah HM berlaku untuk waktu 30 tahun, tidak dapat diperpanjang, dan hanya dapat dipebarui berdasarkan kesepakatan dengan pemegang HM.
Permohonan perpanjangan HGB diajukan apabila (i) bangunan di atas tanah tersebut telah dibangun, atau (ii) paling lambat sebelum jangka waktunya berakhir.
Permohonan pembaruan HGB diajukan paling lama 2 tahun setelah berakhirnya hak.
Permohonan perpanjangan HGB di atas tanah negara yang dibangun rumah susun, dapat diajukan sekaligus dengan permohonan pemberian hak.
Permohonan perpanjangan dan pembaruan HGB di atas tanah HPL yang dibangun rumah susun, dapat diajukan sekaligus dengan permohonan pemberian hak, yang disertai dengan surat rekomendasi dari pemegang HPL.
Latar Belakang
Hak Guna Bangunan (“HGB”) merupakan salah satu hak atas tanah di Indonesia yang memperbolehkan pemegang haknya untuk membangun dan memiliki bangunan di atas tanah tersebut.
Ketentuan mengenai pemberian, perpanjangan dan pembaharuan HGB diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (“PP 18/2021”) dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah (“Permen ATR 18/2021”).
Artikel ini khusus membahas mengenai perpanjangan dan pembaruan HGB.
Jangka Waktu HGB
HGB dapat diberikan di atas tanah negara, di atas tanah hak pengelolaan (“HPL”), atau di atas tanah hak milik (“HM”).
HGB di atas tanah negara dan tanah HPL diberikan untuk waktu paling lama 30 tahun, dapat diperpanjang paling lama 20 tahun, dan dapat diperbarui untuk waktu paling lama 30 tahun berikutnya. Sedangkan, HGB di atas tanah HM berlaku untuk waktu 30 tahun dan tidak dapat diperpanjang. Namun, HGB untuk jenis tersebut dapat dipebarui berdasarkan kesepakatan dengan pemegang HM.
Ketentuan Perpanjangan dan Pembaruan HGB
Perpanjangan HGB dapat diajukan apabila (i) bangunan di atas tanah tersebut telah dibangun, digunakan dan dimanfaatkan secara efektif, atau (ii) paling lambat sebelum berakhirnya hak.
Sedangkan, permohonan pembaruan HGB diajukan paling lama 2 tahun setelah berakhirnya hak.
Jika suatu rumah susun dibangun di atas tanah HGB, maka:
untuk HGB di atas tanah negara, perpanjangannya dapat diajukan sekaligus dengan permohonan pemberian hak; dan
untuk HGB di atas tanah HPL, perpanjangan dan pembaruannya dapat diajukan sekaligus dengan permohonan pemberian hak, disertai surat rekomendasi dari pemegang HPL.
Persyaratan dokumen untuk permohonan perpanjangan dan pembaruan HGB diatur secara rinci dalam Pasal 98 Permen ATR 18/2021.